Kamis, 27 Juni 2013

Tahu Campur Pak Min Kalitaman

Salatiga merupakan salah satu kota kecil yang berada di wilayah Jawa Tengah dengan suhu udaranya yang cukup dingin. Beberapa jalan yang ada di kota ini merupakan kumpulan jalan yang berbasis searah, kalaupun sedang berkeliling di dalam kota Salatiga, bisa dijamin tidak akan tersesat. Siapa yang menyangka, kota Salatiga yang dingin ini menyimpan beragam kuliner. Siang itu, Saya bersama tim wisatakuliner.com singgah ke lapak Tahu Campur Pak Min Kalitaman. Lokasinya tepat berada di samping Pemandian Kalitaman, Salatiga. Tapi sayangnya, Saya tidak bisa bertemu langsung dengan Pak Min sebagai pemiliknya. Karena pada hari itu, kebetulan merupakan jadwal untuk Pak Min tidak bekerja alias libur. Saya sendiri belum pernah bertemu dengan Pak Min, karena ini merupakan kali pertama saya menikmati tahu campur di lapak Pak Min.

Sedikit kecewa sich karena tidak bisa bertemu dengan Pak Min secara langsung, tapi bukan berarti Saya tidak jadi untuk mencoba tahu campurnya. Beruntung siang itu belum terlalu ramai, jadi tempatnya masih cukup longgar dan bisa memilih tempat duduk sesuka hati. Karena Pak Min tidak ada, jadi Saya tetap menyempatkan waktu untuk ngobrol dengan Pak Ngadi yang waktu itu sedang menggantikan Pak Min dalam meracik tahu campur. Mungkin Pak Ngadi memang sudah terbiasa meracik tahu campur bila Pak Min sedang absen. Dengan cekatan Pak Ngadi langsung mulai meracik tahu campur pesanan Saya, mulai dari menata potongan kekian, potongan lontong, taoge rebus, remahan kerupuk karak dan tahu goreng. Kemudian disiram dengan bumbu kacang yang sudah diulek, dan yang terakhir ditaburi dengan bawang goreng. Sepintas tahu campur disini memang mirip dengan kupat tahu khas Magelang namun isinya lebih variatif dan sedikit berbeda.

Dalam waktu singkat, tahu campur pesanan Saya sudah siap untuk disantap. Untuk suapan pertama, rasanya lumayan dan tidak terlalu pedas. Tapi setelah suapan berikutnya berlangsung, rasa lumayan dan tidak terlalu pedas yang baru saja Saya katakan ternyata berubah menjadi rasa nikmat. Perpaduan bumbu dan bahan-bahan tahu campur menciptakan rasa yang bervariasi, ada segar, pedas, gurih, bumbunya tidak pelit dan taogenya masih terasa krès-krès meski sudah direbus. Apalagi setelah Saya mengambil kerupuk yang sudah tersedia di atas meja untuk melengkapi sajian yang satu ini, perpaduan rasanya semakin komplit. Tapi jangan salah mengambil kerupuk, karena disini ada 2 kerupuk yang bentuk dan ukurannya sama, tapi warnanya berbeda. Kalau saran Saya sich, ambil kerupuk yang berwarna agak kuning kecokelatan karena rasa gurihnya cukup kuat. Dan satu lagi yang tidak boleh ketinggalan, kalau makan tahu campur harus bersama kuahnya yang cuma sedikit, tapi kenikmatan yang dibawanya lebih dari cukup. Meski Saya memesan tahu campur yang sedang, tapi rasa pedasnya cukup membuat Saya jadi berkeringat. Selain kerupuk, kita di meja juga ada beberapa jenis gorengan (tahu, tempe) sebagai pelengkap saat menyantap tahu campur.

Setelah selesai menyantap tahu campur, Saya pun melanjutkan perbincangan dengan Pak Ngadi. Dari informasi yang Beliau berikan, ternyata Tahu Campur Pak Min Kalitaman ini sudah dirintis sudah ±35 tahun silam, kira-kira pada tahun 1977-an. Kalau soal rasa memang perlu diacungi jempol, tapi yang membuat Saya cukup terkejut waktu itu pada saat penebusan makanan yang sudah Saya santap. Untuk seporsi tahu campur yang lezat ini, Saya hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar 4ribu rupiah saja. Waktu itu yang Saya fikirkan hanya satu, di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, ternyata dengan kocek 4ribu kita masih bisa merasakan makanan yang enak. Kalau ingin menikmati kelezatan Tahu Campur Pak Min ini, kita bisa singgah ke lapaknya dari jam 6 pagi sampai jam 2 siang. Meski jam 2 baru tutup, tapi sebaiknya jangan datang lebih dari jam 1 siang, karena mungkin Anda akan kehabisan tahu campurnya.


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar