Kamis, 13 Juni 2013

Rujak Kuah Pindang - Denpasar

Selama ini kita mengenal makanan rujak, baik rujak buah, rujak sayur maupun rujak cingur yang biasa disajikan dengan bumbu kacang. Namun bagaimana dengan rujak kuah pindang? Mungkin hanya beberapa orang saja yang mengenal atau bahkan pernah menikmati rujak ini, tentunya yang pernah singgah ke Pulau Dewata. Rujak kuah pindang merupakan salah satu makanan khas Bali yang hanya bisa ditemukan di wilayah Bali. Salah satu penjualnya, bisa kita temukan di Jl. Bukit Tunggal No. 27, Pamecutan, Denpasar atau lebih dikenal dengan Rujak Gelogor.

Menempati sebuah rumah khas Bali dua lantai, tak ada signboard yang terlalu jelas untuk menandakan bahwa rumah ini sebuah warung rujak. Hanya saja, di depan rumah ada seorang tukang parkir dan beberapa kendaraan roda dua maupun kendaraan pribadi yang berjejer rapi. Meski namanya warung Rujak Gelogor, namun orang-orang lebih akrab dengan warung rujak kuah pindang. Setelah berada di depan pintu masuk, baru terlihat sebuah banner berwarna biru yang bertuliskan Rujak Gelogor. Tempatnya cukup luas, sekitar 50 pengunjung yang ingin menikmati kesegaran rujak kuah pindang bisa ditampungnya. Namun sayang, lahan parkirnya tidak terlalu luas, hanya menempati sisi jalan yang tidak terlalu lebar.

Seperti yang sudah dikenal, rujak kuah pindang merupakan makanan yang wajib untuk dinikmati kalau sedang singgah ke tempat ini. Rujak terdiri dari buah-buahan yang sudah dirajang, seperti bengkuang, mangga muda, nanas, jambu air dan juga mentimun. Kemudian disiram dengan kuah yang cukup melimpah, kuah ini berasal dari air rebusan ikan pindang yang dicampur dengan gerusan cabai dan terasi. Rasanya cukup segar, pedas dan lain daripada rujak-rujak yang lain. Kalau kurang suka pedas, sebaiknya pesan rujaknya yang memakai gula. Selain rujak kuah pindang, disini juga tersedia tipat cantok, rujak bulung dan es campur. Rujak bulung juga menggunakan kuah pindang, sedangkan bahan utamanya berupa rumput laut yang bercampur dengan parutan kelapa. Hanya dengan Rp. 5.000, kesegaran rujak kuah pindang sudah bisa dinikmati. Biasanya warung ini mulai melayani para pembelinya setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 7 malam. Tak hanya warga Bali yang menjadi pelanggannya, namun kalangan artis pun juga sering terlihat sedang menikmati rujak di tempat ini.



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar