Kamis, 13 Juni 2013

Soto Ayam Kraksaan Pak Koya (Hj. Mardiyah)

Setelah melakukan perjalanan kuliner selama ±1 minggu di beberapa kota yang ada di Jawa Tengah, akhirnya kami harus kembali ke Pulau Bali. Karena dari Surabaya masih sangat pagi, sehingga kami berencana mencari menu untuk sarapan di jalan. Ketika sampai di daerah Kraksaan, Probolinggo, dan kami pun membelokkan kendaraan ke kiri menuju Jalan Tenis yang berada tepat di sebelah Utara Masjid Agung Aroudlah Kota Kraksaan. Disana hanya terlihat sebuah warung sederhana yang dicat dengan warna biru dan putih, tidak ada papan nama di bagian depan, hanya saja warung itu terlihat cukup ramai.

Dengan tenaga yang tersisa, Saya bersama tim wisatakuliner.com beranjak menuju ke warung tersebut. Ketika sampai di depan warung, baru terlihat sebuah spanduk besar yang menempel di dinding dalam yang bertuliaskan Rumah Makan Soto Ayam Kampung Kraksaan Pak Koya (Hj. Mardiyah). Di bagian depan (samping pintu masuk), ada soreng ibu-ibu yang sedang duduk sambil meracik soto ayam. Saya melihat di sana ada bola-bola goreng dengan ukuran sebesar genggaman orang dewasa. Setelah melakukan sedikit perbincangan dengan Ibu Mardiyah, ternyata bola-bola goreng itu terbuat dari singkong halus yang digunakan dalam pembuatan soto khas Kraksaan.

Setelah berbincang-bincang dengan Ibu Hj. Mardiyah, ternyata usaha soto ayam khas Kraksaan ini sudah mulai dirintis sejak tahun 1987-an. Dan harganya waktu itu masih 250 rupiah untuk satu porsi soto khas Kraksaan. Singkong goreng tersebut merupakan salah satu ciri khas dari soto ayam khas Kraksaan selain bubuk koya. Berbicara soal bubuk koya, kalau biasanya bubuk koya yang digunakan pada soto ayam terbuat dari kerupuk udang dan bawang putih yang digerus halus dan bercita rasa agak asin, namun tidak demikian dengan bubuk koya yang satu ini. Karena bubuk koya ini bercita rasa gurih dengan tekstur sedikit kasar, sedangkan bahan untuk membuatnya berasal dari kelapa.

Dari pada penasaran, Saya pun langsung mencoba untuk menikmati soto ayam khas Kraksaan yang satu ini. Untuk seporsi soto ayam khas Kraksaan terdiri dari nasi putih yang ditaruh di dalam mangkuk dan ditambah dengan kecambah, irisan daging ayam dan sejumput singkong goreng (bola-bola singkong). Kemudian disiram dengan kuah soto dan di atasnya ditambahkan bubuk koya yang cukup banyak. Waktu suapan pertama rasanya agak aneh dan unik, tapi setelah diberi tambahan perasan jeruk nipis dan sambal, rasanya benar-benar nikmat. Sotonya menjadi lebih segar, gurih dan juga pedas. Untuk menikmati soto ayam ini, kita bisa memilih nasi atau lontong dalam penyajiannya, selain itu juga bisa pesan dengan tambahan irisan telur rebus.

Meski sama-sama soto ayam, tapi setiap daerah selalu memilik cita rasa yang berbeda-beda, tapi dari semua cita rasa yang tercipta selalu bisa membuat lidah kita ketagihan untuk menikmatinya. Untuk seporsi soto ayam khas Kraksaan yang cukup unik ini, kita cukup mengeluarkan kocek sebesar 7ribu rupiah saja. Biasanya warung ini mulai melayani para pembeli yang juga berasal dari luar kota mulai dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Dan akan mulai melayani pembelinya lagi setelah jam 4 sore sampai jam 9 malam setiap hari.


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar