Selasa, 04 Juni 2013

Bakmi Pak Tris

Perburuan kuliner saya malam ini adalah di dusun Manding - Bantul, di daerah Selatan Jogja ini cukup terkenal dengan kuliner bakminya. Cerita perjalanan saya kemari cukup menarik, diawali dengan teman saya yang tanpa sengaja membaca sebuah majalah lokal Jogja yang membahas bakmi pak Tris, dimana jika ingin menikmati bakmi tersebut pengunjung diwajibkan reservasi dahulu alias telepon dahulu untuk memesan tempat karena jika tidak memesan tempat bisa-bisa tidak kebagian. Rasa ketertarikan teman saya untuk mencoba bakmi ini terlihat dengan mengulang-ulang cerita mengenai kelezatan bakmi pak Tris tersebut. Untuk menuntaskan rasa penasaran maka saya telepon ke nomor telepon yang tercantum disana dan memesan tempat untuk jam 7 malam. Modal nekat dengan peta yang ala kadarnya dan ancer-ancer jalan Parangtritis kamipun berangkat menuju kesana.


Ketemu juga daerah Manding yang ternyata merupakan pusat perkulitan kota Jogja, sekarang tinggal mencari lokasi tepatnya. Daripada nyasar sayapun bertanya kepada penduduk setempat dan jawaban yang didapat cukup membuat nyali saya ciut sesaat, “belok ke kiri sana Pak, lurus terus sampai ketemu kuburan di kanan dan kiri, setelah itu belok ke kiri, mentok belok ke kanan. Disana ada papan namanya.” Kebayang ga mau cari makan aja harus ngelewatin kuburan dulu? Waduh jangan-jangan penjual mie nya jadi-jadian nih, besok pagi dicari udah ga ada lagi pikir saya. Serem, tapi menambah penasaran saya buat mencoba. Nekat saja saya mengikuti anjuran tersebut, ternyata benar di dalam kampung yang kecil tersebut terdapat sebuah warung yang cukup ramai dengan halaman parkirnya berjajar mobil-mobil mewah. Begitu turun dari mobil, kami disambut oleh anak dari pak Tris yang bertanya sudah memesan tempat atau belum dan menanyakan pesanan kami.

Warung bakmi pak Tris cukup sederhana dan bersih dengan suasana khas desa yang masih cukup kental sehingga saat makan disini terasa seperti makan di rumah nenek yang ada di kampung. Pak Tris sendiri yang memasak pesanan kami satu per satu, walaupun pesanan tersebut sama, sehingga rasa yang dihasilkan selalu terjaga dan khas. Sejak 60 tahun lalu hingga sekarang pak Tris memang selalu menjaga kualitas dan citra rasa masakannya.

Saya mencoba menu andalan pak Tris yaitu bakmi godhog, sedangkan teman saya memesan bakmi gorengnya biar bisa saling icip-icip. Sepiring bakmi godhog dengan asap yang masih mengepul, berisi daging ayam dalam porsi yang pas, dengan kuah yang segar bercampur dengan telur, ditambah taburan seledri dan bawang goreng diatasnya. Bakmi godhog buatan pak Tris bisa membuat ketagihan, cukup khas menurut saya karena cara memasaknya masih tradisional menggunakan areng dan telur yang digunakan adalah telur bebek. Bakmi gorengnya berisi dengan bahan yang sama hanya saja cara pengolahannya berbeda, baik godhog maupun gorengnya cukup enak tinggal tergantung selera saja. Terpenuhi juga keinginan dan rasa penasaran kami dengan bakmi pak Tris ini, mencari tempat makan yang unik dan lokasinya yang masih belum diketahui merupakan sebuah seni tersendiri dalam berwisata kuliner.

Jika Anda juga penasaran mencoba bakmi Pak Tris, berikut saya berikan petunjuk jalan agar mudah menemukannya. Dari Jogja Anda bisa menuju ke jalan Parangtritis, melewati kampus ISI lurus terus sampai menemukan perempatan dengan traffic light yang menuju ke arah dusun Manding (tempat central kerajinan kulit), belok ke kanan masuk ke dusun Manding tersebut. Nanti di sebelah kanan dan kiri jalan terlihat toko-toko yang menjual barang-barang kerajinan dari kulit. Kira-kira 100 meter dari lampu merah yang masuk ke dusun Manding tersebut ada pertigaan, pilih yang belok ke kiri dan lurus terus sampai menemukan kuburan di sebelah kiri dan kanan. Setelah itu belok ke kiri, lurus terus hingga ujung jalan, kemudian belok ke kanan. Nanti di sebelah kiri jalan terlihat papan nama Pak Tris. Selamat mencari dan mencoba.


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar