Salatiga
merupakan salah satu kota kecil yang berada di wilayah Jawa Tengah
dengan suhu udaranya yang cukup dingin. Beberapa jalan yang ada di kota
ini merupakan kumpulan jalan yang berbasis searah, kalaupun sedang
berkeliling di dalam kota Salatiga, bisa dijamin tidak akan tersesat.
Siapa yang menyangka, kota Salatiga yang dingin ini menyimpan beragam
kuliner. Siang itu, Saya bersama tim wisatakuliner.com singgah ke
lapak Tahu Campur Pak Min Kalitaman. Lokasinya tepat berada di samping
Pemandian Kalitaman, Salatiga. Tapi sayangnya, Saya tidak bisa bertemu
langsung dengan Pak Min sebagai pemiliknya. Karena pada hari itu,
kebetulan merupakan jadwal untuk Pak Min tidak bekerja alias libur. Saya
sendiri belum pernah bertemu dengan Pak Min, karena ini merupakan kali
pertama saya menikmati tahu campur di lapak Pak Min.
Sedikit
kecewa sich karena tidak bisa bertemu dengan Pak Min secara langsung,
tapi bukan berarti Saya tidak jadi untuk mencoba tahu campurnya.
Beruntung siang itu belum terlalu ramai, jadi tempatnya masih cukup
longgar dan bisa memilih tempat duduk sesuka hati. Karena Pak Min tidak
ada, jadi Saya tetap menyempatkan waktu untuk ngobrol dengan Pak Ngadi
yang waktu itu sedang menggantikan Pak Min dalam meracik tahu campur.
Mungkin Pak Ngadi memang sudah terbiasa meracik tahu campur bila Pak Min
sedang absen. Dengan cekatan Pak Ngadi langsung mulai meracik tahu
campur pesanan Saya, mulai dari menata potongan kekian,
potongan lontong, taoge rebus, remahan kerupuk karak dan tahu goreng.
Kemudian disiram dengan bumbu kacang yang sudah diulek, dan yang
terakhir ditaburi dengan bawang goreng. Sepintas tahu campur disini memang mirip dengan kupat tahu khas Magelang namun isinya lebih variatif dan sedikit berbeda.
Dalam
waktu singkat, tahu campur pesanan Saya sudah siap untuk disantap.
Untuk suapan pertama, rasanya lumayan dan tidak terlalu pedas. Tapi
setelah suapan berikutnya berlangsung, rasa lumayan dan tidak terlalu
pedas yang baru saja Saya katakan ternyata berubah menjadi rasa nikmat.
Perpaduan bumbu dan bahan-bahan tahu campur menciptakan rasa yang
bervariasi, ada segar, pedas, gurih, bumbunya tidak pelit dan taogenya
masih terasa krès-krès meski sudah direbus. Apalagi setelah Saya
mengambil kerupuk yang sudah tersedia di atas meja untuk melengkapi
sajian yang satu ini, perpaduan rasanya semakin komplit. Tapi jangan
salah mengambil kerupuk, karena disini ada 2 kerupuk yang bentuk dan
ukurannya sama, tapi warnanya berbeda. Kalau saran Saya sich, ambil
kerupuk yang berwarna agak kuning kecokelatan karena rasa gurihnya cukup
kuat. Dan satu lagi yang tidak boleh ketinggalan, kalau makan tahu
campur harus bersama kuahnya yang cuma sedikit, tapi kenikmatan yang
dibawanya lebih dari cukup. Meski Saya memesan tahu campur yang sedang,
tapi rasa pedasnya cukup membuat Saya jadi berkeringat. Selain kerupuk,
kita di meja juga ada beberapa jenis gorengan (tahu, tempe) sebagai
pelengkap saat menyantap tahu campur.
Setelah
selesai menyantap tahu campur, Saya pun melanjutkan perbincangan dengan
Pak Ngadi. Dari informasi yang Beliau berikan, ternyata Tahu Campur Pak
Min Kalitaman ini sudah dirintis sudah ±35 tahun silam, kira-kira pada
tahun 1977-an. Kalau soal rasa memang perlu diacungi jempol, tapi yang
membuat Saya cukup terkejut waktu itu pada saat penebusan makanan yang
sudah Saya santap. Untuk seporsi tahu campur yang lezat ini, Saya hanya
perlu mengeluarkan kocek sebesar 4ribu rupiah saja. Waktu itu yang Saya
fikirkan hanya satu, di zaman yang serba modern seperti sekarang ini,
ternyata dengan kocek 4ribu kita masih bisa merasakan makanan yang enak.
Kalau ingin menikmati kelezatan Tahu Campur Pak Min ini, kita bisa
singgah ke lapaknya dari jam 6 pagi sampai jam 2 siang. Meski jam 2 baru
tutup, tapi sebaiknya jangan datang lebih dari jam 1 siang, karena
mungkin Anda akan kehabisan tahu campurnya.
0 komentar:
Posting Komentar