Surabaya, sudah kesekian kalinya Saya bersama tim wisatakuliner.com
berada di kota ini. Rasanya sudah cukup banyak aneka kuliner yang sudah
kami nikmati di kota ini, tapi masih saja perjalanan kuliner di sini
belum selesai juga. Saat ini kami sedang menuju Warung Barokah yang ada
di Jl. Tidar Pojok, Surabaya Barat. Dengar punya dengar, warung yang
satu ini menjual soto sapi khas Madura yang terkenal enak. Untuk
membuktikan kebenarannya, hari itu kami langsung menuju lokasi yang
dimaksud.
Sekitar
jam 10 pagi Saya bersama tim yang lain sudah sampai dilokasi, tidak
terlalu sulit untuk menemukan lokasinya. Sebuah spanduk warna kuning
dengan ukuran yang cukup besar dan bertuliskan “Warung Barokah Soto
Madura Asli” terpajang di bagian depan, sehingga memudahkan kita untuk
menemukan lokasinya. Warungnya kecil dibandingkan dengan ruko-ruko yang
berjajar di sampingnya. Bisa dikatakan jam makan siang belum tiba,
waktunya untuk sarapan juga sudah terlewat tapi di depan warungnya
berjajar beberapa motor yang memenuhi area parkirnya yang memang hanya
kecil. Kami merasa agak kesulitan untuk memarkir kendaraan, kalau ingin
mendapat tempat parkir yang mudah lebih baik datang menggunakan sepeda
motor.
Setelah
mendapat tempat untuk memarkir kendaraan, kami langsung menuju ke
warungnya. Meski dari luar terlihat cukup kecil, tapi setelah masuk
ternyata ruangannya cukup lebar. Mungkin sekitar 20 pengunjung bisa
tertampung di dalamnya. Meski tertulis dengan jelas Warung Barokah Soto
Madura, tapi warung ini lebih dikenal dengan nama Soto Sapi Tidar. Tanpa
menunggu lama, kami langsung memesan soto daging sapi. Seporsi soto
sapi disajikan dalam sebuah mangkuk yang sudah lengkap dengan nasi dan
irisan telur rebus. Kalapun kita ingin memesan soto dan nasi secara
terpisah juga bisa, tapi kalau tidak ada request khusus, biasanya disajikan menjadi satu.
Kuahnya
yang masih mengepulkan asap menebarkan aroma yang menggugah selera,
kuahnya berwarna putih keruh dengan potongan daging yang cukup besar.
Taburan daun seledri dan bawang goreng memberi aroma tersendiri. Setelah
disantap rasanya memang benar-benar nikmat, kuah kaldunya sangat terasa
dan dagingnya juga empuk. Terkadang soto sapi yang Saya jumpai
dagingnya tidak ada rasa, tapi untuk yang ini rasanya berbeda sehingga
tidak perlu menambah ini itu sebelum disantap, kecuali kalau kita ingin
menambahkan sambal untuk mendapatkan rasa pedas.
Usaha
H. Kurdi ini sudah berjalan sekitar 60 tahunan, pada awalnya Beliau
berjualan di Pasar Tempok dan sekitar 17 tahun yang lalu pindah ke Jl.
Tidar Pojok hingga sekarang. Dengan dibantu beberapa pegawainya, H.
Kurdi melayani para pembelinya sejak pukul 6 pagi sampai pukul 5 sore
setiap hari. Dalam satu hari, biasanya dibutuhkan 60-70 kg daging dan
otot untuk memenuhi permintaan para pembelinya. Selain rasanya yang
nikmat, harga yang dibandrol untuk seporsi soto sapi juga cukup
terjangkau. Untuk porsi terpisah dibandrol 20ribu rupiah dan 15ribu
rupiah untuk yang jadi satu dengan nasi, sedangkan untuk pembelian take-away dibandrol 30ribu rupiah.
0 komentar:
Posting Komentar