Dulu
waktu masih tinggal di Pulau Batam, kalau pengen makan rujak manis
selalu pergi ke Blok-N, karena bumbunya memang enak dan rujaknya
terkenal diantara para penghuni blok. Karena sekarang sudah
pindah ke Jawa lagi, jadi agak susah untuk menemukan rasa rujak yang
serupa. Sudah mencoba beberapa tempat, namun tetap saja masih belum bisa
menemukanya. Sampai akhirnya ada seorang teman yang memberi recommend rujak buah yang ada di jalan Ananas, Malang.
Ketika sedang berada di Malang yang terkenal dengan apel batunya, Saya bersama tim wisatakuliner.com
singgah ke tempat penjual rujak buah yang dimaksud. Ternyata untuk
mencarinya tidak terlalu sulit, kalau dari Plasa Dieng lurus saja ke
kanan menyusuri Jalan Langsep dan belok ke kanan menuju Jalan Kesemek.
Beberapa meter dari Jalan Kesemek ada belokan pertama ke kiri menuju
Jalan Ananas, lurus saja terus hingga sampai ujung jalan. Karena Rujak
Manis Ananas Pak Bejo ada di sebelah kanan di ujung Jalan Ananas.
Ketika
kami tiba dilokasi, jam sudah mengarah diantara angka 3 dan 4.
Kelihatanya sang penjual bersama pegawainya sudah mulai beres-beres, di
dalam rombong juga hanya terlihat beberapa buah saja yang tertinggal.
Dengan perasaan harap-harap cemas, kami langsung menghampiri sang
penjual. Dan beruntung, rujak buahnya masih ada meski jumlahnya tidak
terlalu banyak, tapi cukuplah untuk kami santap berempat. Tak lama
kemudian, rujak sudah tersaji di atas sebuah meja yang ada tepat di sisi
rombongnya. Tempatnya memang sangat sederhana, menempati sebuah sudut
di ujung Jalan dengan tenda bongkar-pasang dan sebuah mobil pick-up yang melengkapinya.
Ternyata
porsi rujaknya cukup besar, kalau dimakan sendiri rasanya bisa
kekenyangan, walau hanya berisi buah-buahan. Biasanya kalau Saya membeli
rujak buah bumbunya langsung dicampur, namun tak demikian dengan rujak
yang satu ini. Bumbu dan buahnya disajikan dalam piring terpisah, dan
yang aneh lagi, bumbunya ditaburi dengan irisan bawang goreng yang
melimpah. Waktu melihat bumbunya, Saya jadi teringat dengan rujak manis
favorite Saya waktu ada di Batam. Bumbunya begitu kental, perpaduan
aroma kacang, gula jawa dan taburan bawang putih gorengnya begitu
menggoda. Tanpa menunggu lama, langsung saja dicocol dengan buahnya, dan
rasanya memang mantap banget. Karena bumbunya tidak pedas, jadi kita
harus menambahkan sambal yang sudah disediakan di atas meja sesuai
dengan tingkat kepedasan yang diinginkan.
Setelah
diaduk rata rasanya semakin nikmat, karena Saya memang suka yang
pedas-pedas, apalagi untuk rujak buah. Sambil terus mencocolkan buah ke
dalam campuran bumbu, tanpa terasa keringat pun mulai bercucuran keluar.
Kalau makan rujak buah tanpa rasa pedas, seperti makan sayur tanpa
garam, ada sesuatu yang hilang. Setelah puas menikmati rujak buah,
rasanya kerinduan dengan rujak buah favorite Saya sudah terobati. Untuk
seporsi rujak buah dibandrol dengan harga 11ribu rupiah, mungkin harga
tersebut terbilang cukup mahal untuk ukuran rujak buah pada umunya, tapi
kalau untuk kepuasan rasa yang didapatkan, Saya rasa cukup
sebandinglah.
Selain
rujak buah, ada juga burger tahu. Tapi jangan membayangkan seperti
burger yang selama ini kita jumpai. Karena burgernya terbuat dari sebuah
tahu masak yang dibelah bagian tengahnya, kemudian diisi oleh bumbu dan
ditaburi bawang putih goreng yang melimpah ruah. Tapi sayang, waktu
kami datang, burger tahunya sudah habis, jadi kami tidak bisa
mencicipinya. Sebenarnya rujak buah ini mulai buka dari jam 10 pagi
sampai jam 4 sore, tapi aktualnya kurang dari jam 4 sore rujaknya sudah
habis. Jadi kalau ingin menikmati rujak buahnya, lebih baik jangan
datang lebih dari jam 3 sore kalau tidak mau kehabisan.
0 komentar:
Posting Komentar