Setelah hampir seminggu berada di Surabaya dan Malang, akhirnya pada kamis tim wisatakuliner.com kembali menuju Pulau Bali. Kalau sebelumnya kami sudah merasakan sensasi pecel rawon khas Banyuwangi, kini kami ingin mencoba merasakan
yang namanya rujak soto. Menu yang satu ini juga merupakan salah satu
makanan khas Banyuwangi dan hanya bisa dinikmati di kota ini pula.
Ada cukup banyak penjual rujak soto yang bisa ditemukan di kota Banyuwangi. Tapi berdasarkan recommend
beberapa teman yang tinggal di Banyuwangi dan juga hobi kuliner, maka
kami memutuskan untuk mencoba menu rujak soto yang ada di jalan Nusantara. Lebih tepatnya ke warung rujak “Bu Ning” yang ada di depan bioskop Irama, namun bioskop tersebut sudah lama tidak beroperasi lagi.
Kembali lagi ke rujak soto, ketika sampai di jalan
Nusantara jam menunjukkan angka 3 dan cahaya matahari sudah tidak
terlalu menyengat seperti di tengah hari. Kami sudah menemukan warung
yang dimaksud, melihat warungnya yang sepi, timbulah sedikit keraguan
dan kami tidak jadi mampir. Kami berputar-putar dan mengelilingi kota
Banyuwangi sambil melihat-lihat beberapa tempat yang menjual menu rujak
soto. Sampai akhirnya kami berhenti di alun-alun kota, menurut
pengalaman yang sudah-sudah, untuk mencari tahu tempat makan yang
terkenal enak, orang yang bisa dipercaya yaitu tukang parkir, tukang
becak atau warga sekitar yang kelihatnya memiliki hobi makan. Setelah
bertanya ke beberapa orang, akhirnya diputuskan untuk kembali ke warung
rujak yang ada di depan ex. bioskop Irama.
Tanpa
ada keraguan lagi, kami pun langsung masuk dan memesan rujak soto. Sang
penjual pun dengan gesit dan lincah mulai meracik pesanan kami. Dalam
waktu kurang dari 10 menit, rujak soto yang kami pesan sudah tersedia di
atas meja. Sebelum menyantapnya, Saya pun mengamati sepiring rujak soto
tersebut dengan cermat. Di sana memang ada semua bahan-bahan rujak
komplit yang berpadu dengan soto babat. Dan perlahan Saya pun mulai
menyantapnya, lagi-lagi Saya tidak tidak bisa menemukan kata-kata yang
cocok untuk menjelaskan perpaduan rasanya. Tapi rasa yang tercipta dari
rujak soto ini memang benar-benar unik, lezat, gurih, segar dan semua
ungkapan apapun tidak ada yang bisa mewakilinya dengan pasti. Cuma bisa bilang ya rujak, ya soto... Tapi memang perpaduan rasanya bikin orang ketagihan untuk kembali lagi menikmatinya jika bertandang ke kota Banyuwangi.
Setelah
ngobrol-ngobrol dengan Ibu Pon sebagai pemiliknya bersama mbak Anik
putrinya, ternyata warung ini sudah berdiri dari 23 tahun yang lalu. Dan
sudah banyak orang yang pernah merasakan kenikmatan rujak soto
racikannya, baik yang dari Banyuwangi sendiri maupun mereka yang berasal
dari luar kota. Dulu warungnya buka dari pagi sampai malam hari, tapi
karena beliau sudah cukup tua dan merasa sudah lelah, maka sekarang ini
warungnya mulai dibuka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore hari. Setelah
bercerita panjang lebar, ternyata warung ini juga menjual rujak cingur,
biasanya para pegawai kantoran yang datang lebih sering memesan rujak
cingur dan dimakan dengan nasi putih. Karena penasaran, salah satu rekan
pun langsung meminta Bu Pon untuk membuatkan seporsi rujak cingur.
Sama ketika membuat rujak soto, dalam waktu singkat saja seporsi rujak cingur pun sudah diantarkan ke meja. Dan wow,
porsinya cukup banyak juga, bumbunya melimpah bercampur dengan
bahan-bahan lainnya. Ternyata memang benar, cingurnya bersih dan tidak
tercium bau sapi, setelah disantap rasanya memang benar-benar mantap,
komposisi bumbunya yang tidak pelit membuatnya jadi
sangat terasa. Cingurnya empuk dan berasa, soalnya pernah mencoba rujak
cingur tapi cingurnya gak ada rasa, kalau orang Jawa bilang “cingure anyep, gak enek rasane” berbeda dengan cingur di warung ini.
Setelah
perut kenyang, tiba waktunya untuk menebus kenikmatan yang baru saja
kami nikmati. Dan ternyata, untuk seporsi rujak soto dan rujak cingurnya
cuma diganti dengan uang 9ribu rupiah saja untuk setiap porsinya. Tapi
sayang, warung ini tidak ada di Denpasar, kalaupun ada mungkin bisa
setiap hari kami makan di warung ini. Meski warungnya buka setiap hari
kecuali minggu, tapi kalau Bulan Ramadhan tiba, warung ini akan tutup
selama 1 bulan penuh dan akan kembali melayani pembeli pada saat hari
raya Idul Fitri yang pertama. Jadi bagi Anda yang kebetulan ingin
menikmati rujak soto pada saat hari raya, siap-siap saja untuk mengantri
dengan sabar.
0 komentar:
Posting Komentar