Setelah
melakukan perjalanan kuliner selama ±1 minggu di beberapa kota yang ada
di Jawa Tengah, akhirnya kami harus kembali ke Pulau Bali. Karena dari
Surabaya masih sangat pagi, sehingga kami berencana mencari menu untuk
sarapan di jalan. Ketika sampai di daerah Kraksaan, Probolinggo, dan
kami pun membelokkan kendaraan ke kiri menuju Jalan Tenis yang berada
tepat di sebelah Utara Masjid Agung Aroudlah Kota Kraksaan. Disana hanya
terlihat sebuah warung sederhana yang dicat dengan warna biru dan
putih, tidak ada papan nama di bagian depan, hanya saja warung itu
terlihat cukup ramai.
Dengan tenaga yang tersisa, Saya bersama tim wisatakuliner.com
beranjak menuju ke warung tersebut. Ketika sampai di depan warung, baru
terlihat sebuah spanduk besar yang menempel di dinding dalam yang
bertuliaskan Rumah Makan Soto Ayam Kampung Kraksaan Pak Koya (Hj. Mardiyah).
Di bagian depan (samping pintu masuk), ada soreng ibu-ibu yang sedang
duduk sambil meracik soto ayam. Saya melihat di sana ada bola-bola
goreng dengan ukuran sebesar genggaman orang dewasa. Setelah melakukan
sedikit perbincangan dengan Ibu Mardiyah, ternyata bola-bola goreng itu
terbuat dari singkong halus yang digunakan dalam pembuatan soto khas
Kraksaan.
Setelah
berbincang-bincang dengan Ibu Hj. Mardiyah, ternyata usaha soto ayam
khas Kraksaan ini sudah mulai dirintis sejak tahun 1987-an. Dan harganya
waktu itu masih 250 rupiah untuk satu porsi soto khas Kraksaan.
Singkong goreng tersebut merupakan salah satu ciri khas dari soto ayam
khas Kraksaan selain bubuk koya. Berbicara soal bubuk koya, kalau
biasanya bubuk koya yang digunakan pada soto ayam terbuat dari kerupuk udang dan bawang putih yang digerus halus dan bercita
rasa agak asin, namun tidak demikian dengan bubuk koya yang satu ini.
Karena bubuk koya ini bercita rasa gurih dengan tekstur sedikit kasar,
sedangkan bahan untuk membuatnya berasal dari kelapa.
Dari
pada penasaran, Saya pun langsung mencoba untuk menikmati soto ayam
khas Kraksaan yang satu ini. Untuk seporsi soto ayam khas Kraksaan
terdiri dari nasi putih yang ditaruh di dalam mangkuk dan ditambah
dengan kecambah, irisan daging ayam dan sejumput singkong goreng
(bola-bola singkong). Kemudian disiram dengan kuah soto dan di atasnya
ditambahkan bubuk koya yang cukup banyak. Waktu suapan pertama rasanya
agak aneh dan unik, tapi setelah diberi tambahan perasan jeruk nipis dan
sambal, rasanya benar-benar nikmat. Sotonya menjadi lebih segar, gurih
dan juga pedas. Untuk menikmati soto ayam ini, kita bisa memilih nasi
atau lontong dalam penyajiannya, selain itu juga bisa pesan dengan
tambahan irisan telur rebus.
Meski
sama-sama soto ayam, tapi setiap daerah selalu memilik cita rasa yang
berbeda-beda, tapi dari semua cita rasa yang tercipta selalu bisa
membuat lidah kita ketagihan untuk menikmatinya. Untuk seporsi soto ayam
khas Kraksaan yang cukup unik ini, kita cukup mengeluarkan kocek
sebesar 7ribu rupiah saja. Biasanya warung ini mulai melayani para
pembeli yang juga berasal dari luar kota mulai dari jam 7 pagi sampai
jam 2 siang. Dan akan mulai melayani pembelinya lagi setelah jam 4 sore
sampai jam 9 malam setiap hari.
0 komentar:
Posting Komentar